Minggu, 22 Desember 2013

Camb Di Telapak Tangan Rammang-Rammang







Pada tanggal 28-08-2013 jam 04:00 sore kami berangkat dari secret ke telapak tangan dengan melalui jalan darat memakai motor, setiba kami memarkir motor di rumah penduduk kami jalan lagi ke lokasi camb dengan berjalan kaki sekitar kurang lebih 2 KM dari tempat parkiran motor. Sebelum berangkat kami berdoa bersama untuk mencapai lokasi dengan selamat dan tanpa hambatan.  Selama perjalanan kami bercanda tawa bersama anak KPA Bantaeng yang kami temani kelokasi camb, sempai lokasi camb kami tidak berlama mencari tempat mamasang tenda dan mecari air untuk di gunakan memasak air dan untuk keperluan lainnya tapi kami tidak mendapatkan air yang biasanya tergenang dan kami berniat untuk ke tempat lain untuk camb tapi sebelum kami berjalan jauh kami berpapasan sama warga setempat dan bertanya "anggapa ammotere" tapi bertanya dengan menggunakan bahasa Makassar yang artinya "kenapa kalian pulang" dan dari salah satu kami menjawabnya "tena jene bapa na di motere" (tidak ada air jadi kami pulang) terus dia bilang lagi NIA JA JENE ANTU tapi BELLAI BATTU RI TAMPANU AMMASANG TENDA jadi kami bilang KOMAE ANJO KATTE BAPAK, warga itu pun menunjukkan tempat air itu, setelah itu kami sepakat untuk tetap tinggal camb dan kami tidak berlama-lama untuk mendirikan tenda kami dan membagi tugas, ada yang mendirikan tenda dan ada yang mengambil air yang sedikit jauh dari tempat camb kami jaraknya sekitar 50 meter.
Setelah tenda berdiri kami pun beristrahat tapi sebagian ada yang berkeliling untuk mencari kayu atau ranting-ranting pohon yang bisa dibakar untuk api unggun, malam pun tiba dan kami siap-siap untuk memasak makanan yang kami bawah setelah kami pun kedatangan tamu yang dari pulau jawa 1 orang tapi dia tidak sendirian karna dia di temani oleh 2 teman kami juga yang tahu tempati ini. Kami pun berkumpul sambil minum secangkir kopi yang salah satu dari kami yang membuatnya dan memakan makanan (biskuit dan kacang) sambil kami cerita dan sekali-kali kami tertawa bersama tanpa ada yang tak saling mengenal satu sama lain. Tidak lama kami pun membakar kayu dan ranting yang sudah kami siapkan untuk membuat api unggun.

Jam sudah menunjukkan pukul 03:00 dini hari sebagian ingin beristrahat dan ada pula yang tertetap bercerita sampai pagi, tiba lama kemudian mereka pun tertidur di depan tenda. Pagi pun datang dan sebagian dari kami terbangun dan yang lainnya masih tidur. Jam 07:00 mereka pun bangun semua dan sebagian dari kami menyiapkan makanan dan kopi hangat.
Setelah kami makan kami pun berkeliling sekitar tempat camb, ada yang berfoto-foto dan ada juga naik ke telapa tangan. Sesudah mereka puas berkeliling dan berfoto-foto kami pun bersiap-siap untuk meninggalkan lokasi camb untuk menuju ke tempat permandian yang bernama TELAGA BIDADARI yang berjarak kurang lebih 1 KM dari tempat camb dan jalurnya melewati aliran sungai dan pendakian gunung,
 
"MESKIPUN KAMI BARU KENAL KAMI TIDAK SUNGKAN BERCANDA SATU SAMA LAIN DAN KEAKRABAN CEPAT TERJALIN"

PART 1




Sabtu, 21 Desember 2013

Sekumpulan Gajah Batu


Judul                 :      Sekumpulan Gajah Batu
Kamera             :      Nikon D3000
Lensa                :      Nikkor 18-55mm
Iso                     :      200
Speed                :      1/100
f/n                     :      7,1
Tanggal             :      -
jam                    :     16:00 wita
Kondisi cuaca   :      Cerah
Alat Bantu        :      Tripot
Lokasi            :      Taman batu karst desa salenrang (rammang-rammang)
"Apa bila kita naik di bebatuan dan mengambil dari atas kita mendapatkan batu karst berbentuk sekumpulan hewan Gajah.  Kita bisa mendapatkan batu karst ini di musim kemarau atau sesudah habis panen padi karna kalau padi masih belum di panen batu karst tertutup oleh padi"

Jumat, 20 Desember 2013

Tergantinya peranan hewan oleh traktor



Judul                 :      Sepasang Sapi
Kamera             :      Nikon D3000
Lensa                :      Nikkor 55-200mm (110mm)
Iso                     :      200
Speed                :      1/100
f/n                     :      6,3
Tanggal             :      04 Desember 2013
jam                    :      08:00 wita
Kondisi cuaca   :      Mendung

Judul                 :      Sepasang Sapi
Kamera             :      Nikon D3000
Lensa                :      Nikkor 55-200mm (200mm)

Iso                     :      400
Speed                :      1/250
f/n                     :      5
Tanggal             :      04 Desember 2013
jam                    :      08:10 wita

Kondisi cuaca   :      Mendung








Cerita Pendek...
     Kita dulu bersama-sama mengarap sawah tapi sekarang kamu telah mengantikan saya dengan alat yang lebih canggih dan lebih cepat dari saya (mesin traktor), namun itu semua tidak masa bagi saya karna saya bisa menikmati hidup saya dengan damai dan menikmati makanan yang tersedia di pematang sawah. Kamu pun banyak mengeluarkan biaya tambahan untuk menjalankan traktor itu dengan membeli bahan bakarnya (solar) dan apa lagi klo traktor itu rusak pasti lebih banyak lagi biaya tambahannya. Ada yang tidak terduga bagi saya karna kamu bisa menjual saya kapan pun kamu mau untuk menganti biaya tersebut yang kamu keluarkan. 

"Sejalan bergantinya jaman Sapi atau Kerbau tergantikan oleh mesin traktor untuk mengarap sawah petani"

Kamis, 19 Desember 2013

Maros sebagai penengah antara kerajaan gowa dan bone

Di jaman Marusu atau Maros menjadi daerah trans atau daerah persinggahan masyarakat kerajaan Gowa (Makassar) dan kerajaan Bone (Bugis) karna maros berada di pertengahan wilayah 2 kerajaan Makassar dan Bugis, maros juga enak untuk di singgahi oleh 2 kerajaan tersebut. Maros juga banyak terdapat latar belakang sejarah sebagai tempat petemuan dan maros juga di anggap daerah enak untuk di singgahi dalam bahasa daerahnya di sebut Pallantikang. Maros juga di jadikan sebagai tempat perindungan perdamaian oleh kerajaan gowa dan kerajaan bone yang di jaman itu saling berselisi satu sama lain, jaman itu pula Maros menjadi penengah oleh 2 kerajaan dalam perundingan tersebut muncullah yang namanya A'ngaru sebagai tanda perdamaian itu dan sebagai bukti adanya perdamaian oleh 2 kerajaan itu ada suatu kampung yang bernama palantikang di 2 wilayah yang berbeda. A'ngaru di artikan dalam bahasa Indonesia di kenal dengan istilah Mapasilia yang di usun oleh 2 kerajaan yang melakukan perundingan perdamaian, 2 kerajaan tersebut berjanji tidak akan melanggar perjanjian tersebut yang telah di sepakati dan maros-lah sebagai saksi dari perjanjian tersebut. Maros di jaman dulu seperti Gadis yang sangat di lirik oleh 2 kerajaan tersebu. Disitu pula ke 2 kerajaan tersebut sangat besar keinginannya untuk maros di jadikan kekuatannya, di situ awa

Sejarah Nama Marusu menjadi Maros

Di jaman dulu masyarakat masih menamakan dengan sebutan marusu atau maruso karena di jaman dulu ada seorang pedangan yang tinggal di tengah-tengah kota yang bernama Ma' Roso yang berasal dari Jawa. Masyarakat Sulawesi Selatan terutama masyarakat di sekitar rumah atau warung Ma' Roso enggan memanggil dengan nama Ma' kepada orang tua. Ada juga masyarakat setempat mengendetikkan Marusu itu berasal adari Ma' pamaru', kerajaan setempat yang bernama kerajaan Simbang yang rajanya beristri 41. Kerajaan ini terkenal di berbagai daerah karena raja tersebut suka beristri. Seiring dengan jaman berganti dan masyarakat selalu memudahkan dalam penyebutan kosa kata Marusu menjadi Maros dan nama-nama kampung yang ada di Marusu juga terganti namanya, contoh kampung Padang aksetang menjadi Pada'setang dll.

Selasa, 10 Desember 2013

Telapak Tangan Rammang-rammang




Tempat wisata purba kala (Telapak Tangan) terdapat juga di Desa Salenrang Dusun Rammang-Rammang Kec. Bontoa Kab. Maros, telapak tangan di Rammang-Rammang terdapat 2 tempat yaitu di Dusun Rammang-Rammang dan Dusun Kampung Barue. Untuk mencapai lokasi tersebut kita harus berjalan kaki sekitar kurang lebih 2 KM dari jembatan Dusun Rammang-Rammang. Bagi  photografer bisa mendapatkan pemandangan yang bagus sepanjang jalan menuju lokasi tersebut dan di lokasi terdapat juga spot yang bagus untuk dijadikan lokasi prawedding atau sekedar hunting bisa. Apa bila penyuka Landscape bisa datang sekitar pukul 6:30 pagi untuk pendapatkan sinar matahari pagi.



Rabu, 04 Desember 2013

Jalur Transportasi Ke Rammang-Rammang





















Untuk menuju beberapa lokasi wisata  di Desa Salenrang Dusun Rammang-Rammang Kec. Bontoa Kab. Maros. Ada 2 (dua) jalur transportasi yaitu melalui darat dan air, transportasi darat kita bisa menggunakan kendaraan motor 2 roda maupun 4 roda sedangkan transportasi Air kita bisa menggunakan perahu sewaan dan harga sewanya antara Rp. 250.000 atau Rp. 350.000 itu sudah antar jemput.

Senin, 02 Desember 2013

Batu Berbentuk Mimbar

Batu berbentuk Mimbar yang terdapat di Goa Kasarakkang Desa Salenrang Dusun Rammang-Rammang Kec. Bontoa Kab. Maros, di tempat ini jarang di datangi oleh masyarakat luar kecuali masyarakat setempat karna daerahnya sangat terpencil. Tempat ini biasa di datangi oleh OPA (Organisasi Pencinta Alam) setempat. perjalanan dari luar untuk menuju tempat ini agak lumayan jauh dan jalurnya agak mendaki dan menurun tapi keadaan alamnya masih alami di sekitarnya dan kita melintasi aliran sungai kecil untuk mencapai tempat tersebut. Ada juga goa berbentuk seperti rongga mulut dan terdapat danau di sekitar camb.